Jika kondisi di atas terjadi, Malaysia dan Tajikistan akan memiliki poin yang sama yakni empat angka. Menurut regulasi AFC, head-to-head dijadikan tolok ukur awal jika ada dua tim atau lebih memiliki poin yang sama. Akan tetapi, karena head-to-head mereka sama kuat, otomatis yang diambil menjadi tolok ukur ialah selisih gol.

Namun, uniknya selisih gol mereka juga sama kuat, andai Malaysia menang 1-0 atas China, sedangkan di laga lain Tajikistan tumbang 0-1 dari Arab. Jika kondisi tersebut terjadi, selisih gol Malaysia dan Tajikistan sama kuat, yakni nol.

Karena itu, untuk menentukan kelolosan selanjutnya ialah jumlah gol yang dicetak. Malaysia lebih unggul karena sanggup mengoleksi empat gol, sedangkan Tajikistan hanya mengemas tiga bola.

“Jika kami ingin lolos, kami harus menang. Selain itu, Arab Saudi juga harus menang untuk mengunci puncak klasemen, meski satu poin sebenarnya sudah cukup bagi mereka,” kata Hodak mengutip dari laman resmi AFC, Jumat (28/10/2018).

(Ram)